Tanggal Rilis | : | 5 Februari 2024 |
Ukuran File | : | 7.16 MB |
Abstraksi
Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp102,64 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp60,34 triliun. Sementara itu PDRB per Kapita Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023 mencapai Rp67,89 juta.
Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023 tumbuh sebesar 4,38 persen, melambat dibandingkan tahun 2022 yang tumbuh sebesar 4,40 persen. Dari sisi produksi, sumber pertumbuhan terbesar berasal dari lapangan usaha Konstruksi. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan terbesar berasal dari komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga.Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV-2023 bila dibandingkan triwulan IV-2022 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,00 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang tumbuh sebesar 21,63 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 12,16 persen.Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV-2023 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 2,65 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Lainnya yang tumbuh sebesar 13,09 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 32,10 persen.Ekonomi Pulau Sumatera triwulan IV-2023 secara y-on-y tumbuh sebesar 4,59 persen, melambat bila dibandingkan capaian triwulan IV-2022 yang tumbuh sebesar 4,98 persen. Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan IV-2023 mencapai Rp1.162,54 triliun atau sekitar 22,06 persen dari total PDRB 34 provinsi di Indonesia. Sementara Total PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan IV-2023 mencapai Rp665,21 triliun. PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV2023 memberikan kontribusi sebesar 2,27 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,50 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia.