Tahun 2016, Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bangka Selatan Sebesar 4,11 Persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung
tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp65,12 triliun dan PDRB per Kapita
mencapai Rp46,46 juta. Sementara PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai
Rp47,85 triliun.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung
tahun 2016 tumbuh sebesar 4,11 persen, meningkat bila dibandingkan tahun 2015
sebesar 4,08 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Lapangan Usaha Pengadaan Listrik,Gas dan Produksi Es sebesar 18,34 persen. Dari
sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran
Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 9,11 persen.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung
triwulan IV-2016 bila dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar
4,92 persen membaik bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar 4,28 persen.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung
triwulan IV-2016 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar
2,01 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan III-2016 yang
sebesar 1,43 persen. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh membaiknya
kinerja Lapangan Usaha Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi
Es; Pengadaan Air; Konstruksi, Transportasi dan Pergudangan serta semakin
menggeliatnya beberapa lapangan usaha jasa. Dari sisi pengeluaran, tumbuhnya
aktivitas ekspor baik ekspor luar negeri maupun ekspor antar provinsi mendorong
surplus ekspor pada triwulan ini. Adanya Perayaan Hari Besar Keagamaan. Peningkatan
kegiatan organisasi sosial dan partai politik, adanya event budaya mendorong
peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Konsumsi Rumah Tangga. Selain itu,
adanya peningkatan PMTB disebabkan adanya pekerjaan pembangunan konstruksi,
serta Tumbuhnya konsumsi belanja pegawai dan belanja barang dan jasa.
- Pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera
tahun 2016 mencapai 4,29 persen, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015
yang tumbuh sebesar 3,53 persen. melambatnya pergerakan inflasi, meningkatnya
neraca perdagangan dan cadangan devisa setidaknya berpengaruh terhadap
membaiknya pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, membaiknya perekonomian global
dan membaiknya harga berbagai komoditas di pasar internasional membawa dampak
bagi perekonomian Indonesia termasuk wilayah Sumatera.