Tahun 2017, Ekonomi Kep. Bangka Belitung Tumbuh 4,51%
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Perekonomian
Kepulauan Bangka Belitung tahun 2017 yang diukur berdasarkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai
Rp69,97 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai
Rp50,01 triliun. Sementara itu PDRB per Kapita Kepulauan Bangka Belitung
tahun 2017 mencapai Rp48,90 juta.
- Ekonomi Kepulauan Bangka
Belitung tahun 2017 tumbuh sebesar 4,51 persen, meningkat dibandingkan
tahun 2016 yang sebesar 4,11 persen. Dari sisi produksi, sumber
pertumbuhan terbesar berasal dari Lapangan Usaha Industri Pengolahan.
Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan terbesar berasal
dari Komponen Ekspor Luar Negeri.
- Ekonomi Kepulauan Bangka
Belitung triwulan IV-2017 bila dibandingkan triwulan IV-2016 (y-on-y)
tumbuh sebesar 2,94 persen, melambat bila dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya yang sebesar 4,95 persen.
- Ekonomi Kepulauan
Bangka Belitung triwulan IV-2017 bila dibandingkan triwulan sebelumnya
(q-to-q) tumbuh sebesar 1,39 persen, membaik setelah pada triwulan
III-2017 pertumbuhannya sempat mengalami kontraksi sebesar -0,11
persen. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh membaiknya kinerja
pada hampir seluruh lapangan usaha kecuali Lapangan Usaha Pertambangan
dan Penggalian serta Lapangan Usaha Jasa Perusahaan. Dari sisi
pengeluaran, tumbuhnya aktivitas eskpor baik ekspor luar negeri maupun
ekspor antar provinsi mendorong surplus ekspor pada triwulan ini. Adanya
Perayaan Hari Besar Keagamaan serta peningkatan kegiatan partai politik
menjelang Pilkada Serentak 2018 mendorong peningkatan Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi LNPRT. Selain itu, peningkatan
pekerjaan pembangunan konstruksi dan tumbuhnya konsumsi belanja pegawai
serta belanja barang dan jasa juga ikut mendorong perbaikan kinerja
perekonomian pada triwulan IV-2017.
- Pertumbuhan ekonomi Pulau
Sumatera tahun 2017 mencapai 4,30 persen, sedikit meningkat dibandingkan
tahun 2016 yang tumbuh sebesar 4,29 persen. Momentum pertumbuhan
ekonomi global serta peningkatan harga berbagai komoditas di pasar
internasional mendorong peningkatan output di negara berkembang. Hal ini
juga ikut membawa dampak baik bagi perekonomian Indonesia termasuk
wilayah Sumatera.